Minggu, 12 Oktober 2014

Pembelajaran AL-qur'an di Madrasah




PEMBELAJARAN AL QUR’AN DI MADRASAH
Makalah ini guna memenuh Mata Kuliah Pembelajaran Al Qur’an
Yang diampu oleh Bpk Abdullah Ma’sum, Alh., S.Pd.I


Description: D:\Pictures\LOGO\UnsiqQ.jpg



Di Susun oleh :
1.      Ahmad Makhrus
2.      Taufiqur Rahman
3.      Yuli Triana
4.      Nurul Hidayati F

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH WONOSOBO
 2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci  yang diturunkan Allah kepada nabi muhammad SAW sebagai salah satu ramat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa saja yang mempercayai dan mengamalkannya.Al-Qur’an diturunkan agar dibaca, dipelajari dan diamalkan dalama kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an telah terbukti menjadi pelita yang agung dalam memimpin manusia mengarungi perjalanan hidupnya. Dan setiap mukmin yang membaca Al-Qur’an saja sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala ganda, sebab yang dibacanya adalah kalam Ilahi.

Mata pelajaran Al-Qur’an adalah bagian adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi , bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an sehingga dapat dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai wujud iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Belajar Al-Qur’an hendaknya dimulai sedini mungkin dan orangtua yang berkewajiba untuk mengajarkannya. Berdosalah bagi orangtua apabila anak-anaknya tidak bisa membaca Al-Qur’an. Tidak ada malu yang paling besar dihadapan Allah nantinya, apabila anak-anaknya tidak pandai membaca Al-Qur’an. Sebaliknya ada kegembiraan yang lebih memuncak nantinya, bilamana orangtua menjadikan anak-anaknya pandai membaca Al-Qur’an.





B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an bagi siswa siswi di Madrasah?


C.    Tujuan
a.       Mendeskripsikan pelaksanaan membaca Al-Qur’an di Madrasah?
b.      Mengetahui metode yang diberikan dalam pelajaran membaca Al-Qur’an?
c.       Mengetahui faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi dalam belajar membaca Al-Qur’an?

























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Mendeskripsikan pelaksanaan membaca Al-Qur’an di Madrasah
Pelaksanaan pembelajaran Al quran di sekolah (madrasah) dapat dilakukan  dengan cara sebagai berikut :
Jika di sekolah (madrasah) tidak tersedia buku-buku iqro’ atau buku dalam metode-metode lain  yang bisa dipegang oleh siswa, sebaiknya guru menyiapkan alatnya. Papan panel dan papan huruf, kartu huruf ditulis dengan huruf hijaiyah dengan harakat fathah dahulu. Misalnya, A Ba Ta Tsa (huruf arab) sampai selesai. Huruf-huruf yang diajarkan dapat ditempelkan pada papan panel.
Karena jumlah huruf hijaiyah ada 28, maka guru dapat membag waktunnya, Diusahakan huruf-huruf yang sama motifnya diajarkan dalam waktu yang sama, Misalnya, ba ta tsa, ja ha kho, da dza, ra za, dan seterusnya. Tetapi ketika mengajarkan huruf kedua, huruf pertama harus tetap ditanyakan, Begitu juga ketika mengajarkan huruf ketiga, huruf pertama dan kedua harus tetap disinggung, ini mengikuti kerja otak, bahwa semakin sering sesuatu dipikirkan, maka semakin kuat tertambat di dalam ingatan.Untuk hari pertama cukup empat huruf saja yaitu, A Ba Ta Tsa, Ingat pemberian pelajaran sebaiknya menggunakan fragmentasi, tidak langsung empat huruf, Minimal ada lima fragmen. Pertama kenalkan huruf “A” (alif berfathah), Tapi guru tidak perlu menyebutkan itu alif berfathah, Cukup mengatakan “A” saja. Mungkin metode qiro’ati ini sebagai gambaran dalam pelaksanaan pembelajaran Al quran di madrasah.
B.     Mengetahui metode yang diberikan dalam pembelajaran Al Quran
Metode adalah jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Pada umumnya pembelajaran membaca Al Qur’an menggunakan metode iqro’. Metode iqro’ adalah cara mengajar membaca Al Qur’an agar para siswa dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Metode iqro’ menitikberatkan pada kemampuan membaca pada permulaan mengajarkan membaca Al Qur’an. Para siswa langsung dikenalkan dengan bunyi huruf tanpa mengenal nama-nama huruf.
Metode sintesis merupakan salah satu metode dalam pembelajaran baca
tulis Al quran yang dimulai dengan mengenalkan bunyi-bunyi huruf Hijaiyah
kemudian dirangkai menjadi kata dan kalimat. Metode sintesis ini banyak
digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dalam pembelajaran baca tulis Al
quran di seluruh Indonesia. ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar baca tulis Al quran guru menggunakan metode bunyi-sintesis, yaitu dimulai dengan pengenalan bunyi-bunyi huruf Hijaiyah kemudian dirangkai menjadi kata dan kalimat. Disamping tu guru juga menggunakan dua sistem yaitu, sistem individu (private) dan sistem klasik.
Metode Al-Bayan menggunakan tingkat usia sekolah dan jumlah pertemuan sebagai toak ukur pembelajarannya. Sehingga bagi mereka mempunyai masa pembelajaran yang berbeda. Adapun bagi mereka yang ingin mengajar dan belajar mandiri dengan metode Al-Bayan, cukup menggunakan jilid 4. Dengan berpegang pada tolak ukur tersebut maka hingga pertemuan terakhir dijamin asiswa mampu membaca Al Quran dengan lancar, baik, menguasai bacaan panjang-pendek, bacaan ghunnah dan hukum-hukum panjang (mad).
Metode pembelajaran Al  quran dengan qiroati yaitu dengan cara guru memberikan contoh kemudian siswa menirukannya sembari menyimak pada kitab qiroati yang telah disediakan.
Untuk menerapkan metode qiroati di madrasah juga perlu penerapan ilmu tajwid dan ilmu tahsin untuk memperbaiki kualitas dalam membaca Al quran. Adapun yang dimaksud tajwid dan tahsin yaitu ;
·         Tajwid, yaitu ilmu yang digunakan untuk mengetahui hukum bacaan dalam membaca Al quran, mencakup tentang makharijul huruf, hukum bacaan nun mati, mim mati, mad, waqof, dan lain sebagainya
·         Tahsin, yaitu ilmu yang digunakan untuk memperindah suara dalam membaca Al quran.
Kemudian untuk menunjang pembelajaran Al quran, madrasah juga  menerapkan metode tahfidz atau metode hafalan. Siswa dituntut untuk menghafalkan surat-surat tertentu, terutama surat yang ada pada juz 30, dan hafalan ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai kelulusan mereka.
Sebenarnya masih banyak metode-metode pembelajaran Al quran yang lain di madrasah, metode-metode di atas hanya sebagian kecil dari metode pembelajaran Al quran di madrasah, dan metode yang sudah kita bahas di atas hanya sebagai contoh (sample) dalam pembelajaran Al quran di madrasah.

C.     Mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi dalam belajar membaca Al-Qur’an?

Faktor-faktor yang mendukung dalam penerapan metode-metode pembelajaran Al Quran di madrasah adalah :
1.      Factor internal
Faktor internal adalah sebagai berikut: SDM dan tingkat pendidikan
guru, keaktifan siswa, dan motivasi dan minat siswa yang tinggi.
2.      Faktor eksternal
Sedangkan faktor pendukung eksternal adalah dukungan dari lingkungan sosial, dan orang tua yang mau menitipkan anaknya di madrasah dan membimbing anaknya ketika di rumah, karena terbatasnya waktu belajar di Madrasah maka perlu adanya latihan secara kontinu di luar jam pelajaran.
Adapun faktor-faktor yang menghambat dalam metode pembelajaran Al quran di madrasah adalah :
a.       kurangnya kedisiplinan guru.
Kedisiplinan seorang guru sangatlah penting dalam semua pembelajaran yang ada di madrasah, ketika guru tidak disiplin maka siswa akan merasa malas untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut.
b.      kurangnya monitoring atau bimbingan dari orang tua.
Monitoring atau bimbingan orang tua juga sangat penting, jika orang tua tidak membimbing dan memantau anaknya maka orang tua tidak akan tahu perkembangan anaknya dalam pembelajaran Al quran di madrasah.

c.       sarana gedung dan kelas yang kurang memadai.
Sarana gedung yang kurang memadai bisa mengakibatkan plaksanaan pembelajaran Al quran yang kurang efektif dan kurang kondusif.
Disarankan kepada kepala madrasah untuk mengupayakan penambahan kelas untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan deal. Selain itu Kepala Madrasah hendaknya mengadakan atau menghimbau guru untuk mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam baca tulis Al quran, yaitu dalam bentuk pelatihan-pelatihan, atau seminar dalam rangka menyusun dan memperbaiki mutu pengajaran Al quran di madrasah. Dan sehsarusnya  guru baca tulis Al quran selalu berupaya untuk meningkatkan kedsiplinan dalam pembelajaran baca tulis Al quran, dan menggunakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Sebaiknya guru juga bisa menggunakan media yang sederhana dan permainan agar siswa lebih tertarik dan senang untuk belajar baca tulis Al quran serta memperdalam pengetahuannya dalam pembelajaran baca tulis Al quran.














Penutup
Alhamdulillahi rabbil alamin dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami, semoga makalah yang sudah  kami buat bisa bermanfaat, dan bisa menciptakan proses pembelajaran Al quran di madrasah lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar