Kamis, 09 Oktober 2014

Metode Al-Barqy dan An-Nur





PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DENGAN CEPAT
(METODE AL-BARQY & AN-NUUR)
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Al-Qur’an
Dosen Pengampu Abdullah Ma’sum,Alh,S.Pd.I

Description: Description: UNSIQ

Disusun oleh :
Wiwit Hermawati         (3 A)
Ulfangatus Solikhah     (3 A)
Fikri Aji Pamungkas    (3 A)
Muhammad Zarqoni   (3 A)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2014

BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sains dan teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak anggota keluarga yang tidak bisa membaca Al Qur'an.Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini  mulai langka.Keadaan seperti inilah yang sangat memprihatinkan. Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim. Dan sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini karena metode belajar baca Al Quran makin banyak pilihannya. Diantaranya yaitu metode pembelajaran Al-Qur’an dengan cepat (Al-Barqy dan An-Nur).
  1. RUMUSAN MASALAH
  1. Al-Barqy
1.1 Apa Pengertian Metode Al-Barqy ?
1.2 Bagaimana Proses/Fase Metode Al-Barqy ?
1.3 Apa Kelebihan Metode Al-Barqy ?
1.4 Apa Kekurangan metode Al-Barqy ?
1.5 Bagaimana Prinsip atau Pokok-pokok  metode Al-Barqy ?
      2.   An-Nur
            2.1 Apa Pengertian Metode An-Nur ?
            2.2 Apa Materi yang ada didalam  Metode An-Nur ?
            2.3 Apa Tujuan Metode An-Nur ?
            2.4 Bagaimana Teknik yang digunakan dalam Metode An-Nur ?



BAB II
PEMBAHASAN

  1. AL-BARQY
1.1.   Pengertian Metode Al-Barqy
Al-barqy ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف ). Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI.Metode Al-Barqy juga dikenal dengan metode anti lupa dan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat.
1.2.   Proses/Fase Metode Al-Barqy
  1. Fase analitik, yaitu guru memberikan contoh bacaan yang berupa kata-kata lembaga dan santri mengikutinya sampai hafal, dilanjutkan dengan pemenggalan kata lembaga dan terakhir evaluasi yaitu dengan cara guru menunjuk huruf secara acak dan santri membacanya.
  2. Fase sintetik, yaitu satu huruf (suku) digabung dengan yang lain, hingga berupa suatu bacaan.
  3. Fase penulisan, yaitu santri menebali tulisan yang berupa titik-titik.
  4. Fase pengenalan bunyi a-i-u, yaitu pengenalan terhadap tanda baca fathah, kashroh, dan dhommah.
  5. Fase pemindahan, yaitu pengenalan terhadap bacaan atau bunyi Arab yang sulit, maka didekatkan pada bunyi-bunyi Indonesia yang berdekatan, misal: dengan pendekatan.
  6. Fase pengenalan mad, yaitu mengenalkan santri pada bacan-bacaan panjang.
  7. Fase pengenalan tanda sukun, yaitu mengenalkan santri pada bacaan-bacaan yang bersukun.
  8. Fase pengenalan tanda syaddah, yaitu mengenalkan santri pada bacaan-bacaan yang bersyaddah (berbunyi dobel).
  9. Fase pengenalan huruf asli, yaitu mengenalkan santri pada huruf asli (tanpa harokat), seperti; Alif Ba’ Ta’ .
  10. Fase pengenalan huruf yang tidak dibaca, yaitu mengenalkan santri pada huruf yang tidak mendapat tanda saksi (harokat) atau tidak dibaca.
  11. Fase pengenalan bacaan yang masykil, yaitu mengenalkan santri pada huruf yang biasa dijumpai di Al Qur’an, misal: dibaca pendek.
  12. Fase pengenalan menyambung, yaitu mengenalkan santri pada huruf-huruf yang disambung di awal, di tengah, dan di akhir.
  13. Fase pengenalan tanda waqof, yaitu mengenalkan santri pada tanda-tanda baca seperti yang sering ditemui di Al Qur’an
1.3  Kelebihan Metode Al-Barqy
Metode ini mempunyai kelebihan  mengajarkan cara membaca Al-qur’an dan paham terhadap Al-qur’an secara cepat,kelebihan yang lainnya yaitu sebagai berikut:
a.       Praktis untuk segala umur.
b.      Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik Sintetik) yang memudahkan murid belajar Al-Qur’an.
c.       Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam pembelajaran.
d.      Cepat dapat membaca huruf sambung.
e.       Bukunya dilengkapi teknik imlak yang praktis dan teknik menulis khat.
f.       Tidak membosankan karena ada teknik-teknik yang akurat dan menarik seperti: menyanyi, permainan dan lain-lain.
g.      Sangat cepat jika dipakai klasikal, bahkan massal.
h.      Memasukan aspek psikologis dan kemampuan filosofis peserta didik.
i.        Tidak berjilid.
1.4  Kekurangan Metode Al-Barqy
a.       Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan lengkap.
b.      Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir pembelajaran.
c.       Anak usia dini harus mengembangkan metode dengan permainan-permainan.
d.      Masih terdapat dua kecerdasan yang belum diakomodir yakni kecerdasan kinestetik dan naturalis.
1.5  Prinsip atau Pokok-pokok Metode Al-Barqy
  1. Pendekatan Global (Gestalt Psychology).
  2. Metode Struktur Analitik dan Sintetik (SAS)
  3. Menggunakan Sistem : pengamatan, pemisahan, pemilihan, dan pemaduan.
  4. Menggunakan Teknik : konsentrasi, pengelompokan bunyi (transfer), isyarat bunyi (morse), Pengelompokan Bentuk titian unta (urutan mengarah)– sukun & tajwid.
  5. Fase Pembelajaran, (Pengenalan huruf hijaiyah “menggunakan kata lembaga”, Pengenalan tanda baca / bunyi, Pengenalan huruf-huruf sulit, Pengenalan tanwin, Pengenalan “mad” bunyi panjang & pendek, Pengenalan sukun dan tasydid).
  6. Menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf

  1. AN-NUR
2.2  Pengertian Metode An-Nur
Menurut Desembriar Rosyady, kata An-Nuur diambil dari Al-Qur’an yang berarti cahaya.Metode An-Nuur adalah sebuah metode yang dikemas sebagai tuntunan membaca Al-Qur’an dengan cara menekankan pemahaman terhadap huruf hijaiyah, tanda baca, dan ilmu tajwid..Metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an dengan cepat.


2.2 Materi dalam  Metode An-Nur
            Adapun materi dalam belajar membaca Al-Qur’an metode An-Nuur sebagai berikut:
  1. Pemahaman huruf hijaiyyah
  2. Pemahaman huruf
  3. Pemahaman tanda baca
  4. Pemahaman ilmu tajwid
2.3  Tujuan Metode An-Nur
Metode An-Nuur juga mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1.      Memberikan kemudahan dalam belajar membaca Al-Qur’an.
2.      Menambah keimanan terhadap Al-Qur’an.
3.      Menumbuhkan rasa ke-Islaman.
4.      Meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.
5.      Sebagai media dakwah Islam.
Dari tujuan-tujuan mempelajari Al-Qur’an yang dijabarkan di atas, jelas bahwa untuk mempelajari Al-Qur’an harus dengan hati-hati dan perlu adanya mutu yang baik dari pengajaran Al-Qur’an itu. Langkah awal dalam mempelajari Al-Qur’an adalah dengan belajar membacanya, disinilah dibutuhkan suatu metode yang tepat guna.
2.4 Teknik yang digunakan dalam Metode An-Nur
Dalam proses pengajaran metode An-Nuur digunakan beberapa metode yang dikenal dengan istilah 3M, yaitu:
1.      Melihat,   jadi   peserta   bimbingan  melihat   huruf-huruf/materi   yang sedang     dibahas    oleh    pembimbing      (pelatih).   Dengan      kata   lain peserta    bimbingan     melihat    (visual)   materi   yang   sedang    dibahas kedalam buku pedoman atau media lain.
2.      Mendengar, peserta bimbingan mendengarkan (auditif) materi yang dibahas baik dari pembimbing (pelatih) secara langsung atau dari media lain.
3.      Menirukan bacaan, peserta    bimbingan     menirukan      bacaan    dari  pembimbing (pelatih) atau media lain.


BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Metode apapun yang berkembang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.Efektifitas, efisiensi, cepat mudahnya sebuah metode pengajaran berbeda-beda di tiap daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya dan penggabungan beberapa metode pengajaran belum tentu membuahkan hasil yang baik.Perlu konsistensi bagi pembina dalam menerapkan sebuah metode apabila telah dipilih,sebab ganti-ganti metode akan menyebabkan kebingungan bagi pembina, terlebih lagi bagi santri.















DAFTAR PUSTAKA

diakses pada Senin, 29 September 2014 pukul 14.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar